Network
PORTAL GUNUNGKIDUL – Serum vitamin C menjadi salah satu item perawatan kulit favorit berbagai wanita. Pilihan serum tersebut efektif mencerahkan kulit dan menyamarkan hiperpigmentasi.
Berbagai produk kategori tersebut juga dapat melindungi kulit dari radikan bebas dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Namun vitamin C memiliki sifat tidak stabil yang dapat teroksidasi dari waktu ke waktu. Dalam prosesnya terdapat beberapa tanda terjadinya oksidasi pada serum vitamin C.
Mengetahui kondisi serum vitamin C yang telah teroksidasi bisa dengan mudah dilakukan. Menurut seorang dokter kulit dari Dallas, Texas, AS, dr. Elizabeth Houshmand menerangkan bahwa salah satu tanda serum vitamin C teroksidasi adalah adanya perubahan warna pada produk.
"Jika warna produk sudah berubah menjadi lebih kuning, oranye atau warna lainnya yang berbeda dari warna asli saat kamu membelinya, maka kemungkinan besar produk tersebut telah teroksidasi," ujar dr Elizabeth seperti dikutip portalgunungkidul.com dari halaman SKINCARE.
Produk vitamin C yang telah teroksidasi pada dasarnya tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kulit. Tetapi produk terkait akan semakin kehilangan khasiatnya. Sehingga penggunaannya tidak disarankan.
Serum vitamin C paling baik digunakan dalam jangka waktu 3 - 4 bulan setelah pembelian untuk menghindari risiko oksidasi.
Namun durasi tersebut tidaklah bersifat mutlak. Proses oksidasi dapat terjadi lebih cepat didorong sejumlah faktor. Paparan cahaya, udara, panas hingga kelembapan mendorong proses oksidasi berlangsung lebih cepat.
Tempat penyimpanan serum vitamin C perlu sangat diperhatikan untuk menjaganya tetap awet. Sebaiknya pilih tempat penyimpanan yang kering, tertutup serta tidak terkena sinar matahari langsung.
