Stroke Mengintai Masyarakat Berusia Lebih Muda Akibat Gaya Hidup Tidak Sehat

- 28 Juli 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi tanda-tanda stroke ringan menurut dr. Ema Surya Pertiwi.
Ilustrasi tanda-tanda stroke ringan menurut dr. Ema Surya Pertiwi. /PEXELS/cottonbro

Baca Juga: 5 Kematian Karakter MCU Paling Berdampak di Waralaba

Sementara itu, angka kematian akibat stroke di Indonesia menurut WHO pada 2018 mencapai 252.473 jiwa atau 14,83 persen dari total angka kematian nasional.

"Angka kematian di Indonesia mencapai 147,19 per 100 ribu populasi. Penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Indonesia ditempatkan ranking ketujuh di seluruh dunia," katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat berusia produktif di Indonesia untuk mewaspadai penyakit stroke yang ditandai serangan secara tiba-tiba sebab berisiko pada masa depan suram.

Memperingati Hari Stroke Sedunia, Dokter Spesialis Saraf Dodik Tugasworo menyebutkan bahwa serangan stroke pada usia muda membutuhkan waktu pemulihan yang cukup panjang.

Baca Juga: 5 Langkah Aman Hindari Penipuan Dengan Kode QR Secara Daring

Sehingga mengancam keberlangsungan karir di masa depan bagi penderitanya.

"Masih muda sudah madesu atau masa depan suram," katanya.

Ia mengatakan bahwa pengertian stroke sesuai petunjuk WHO pada 1970 dikenal sebagai gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara tiba-tiba, dapat terjadi karena sumbatan maupun pendarahan.

Namun pada 2013, American Heart Association atau American Stroke Association (AHA-ASA) memberi pengertian lain tentang stroke, yaitu kematian sel otak, medulla spinalis dan retina yang disebabkan oleh iskemia maupun perdarahan yang dibuktikan dengan pencitraan atau rontgen.

Halaman:

Editor: Iqbal Maulana

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah