Lintas Gunungkidul - Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) memilih SMK N 2 Wonosari, Gunungkidul untuk menjadi sekolah rintisan SPAB.
Sekolah rintisan SPAB yaitu sekolah yang telah menerapkan standar penanganan bencana ketika terjadi bencana dilingkungan sekolah.
Pada hari ini Jumat (15/12) SMKN 2 Wonosari telah selesai dilakukan pendampingan terkait SPAB, pendampingan tersebut dilakukan selama hampir 2 bulan yaitu dimulai pada awal November 2023.
Akhir dari pendampingan tersebut ditutup dengan diadakan simulasi penanganan bencana yang diikuti seluruh guru, siswa dan staff SMKN 2 Wonosari.
Dalam kegiatan ini turut dihadiri dari BPBD Kabupaten Gunungkidul, dalam sambutanya dispo Kepala pelaksanaan BPBD, Suharyanto mengatakan "Dengan menjadinya rintisan SPAB, diharapkan SMKN 2 Wonosari nantinya bisa menjadi rule model sekolah lain terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di sekolah"
Ahmad Darmadi, S.Pd., M.Eng, selaku kepala sekolah SMKN 2 Wonosari juga menambahkan "Dengan menjadi SPAB ini bertujupan untuk mewujudkan sekolah yang aman dan menyenangkan"
Dalam pendampingan SPAB di SMKN 2 Wonosari ini didampingi dan dimonitoring langsung dari Dikpora DIY yang bekerja sama dengan PLAN Indonesia.
Dihubungi melalui media, fasilitator pendampingan SPAB SMKN 2 Wonosari, Fauza M Fakih S.Ap mengatakan bahwa pendampingan telah dilakukan selama hampir 2 bulan, yaitu dimulai di awal November hingga 15 Desember ini.
"Selaku Fasilitator SPAB, saya berharap nantinya kegiatan simulasi seperti ini bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali, sehingga bisa mengedukasi siswa dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana" imbuh Fauza