Network
Lintas Gunungkidul - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan, kasus diabetes pada anak Indonesia meningkat sampai 70 kali lipat per Januari 2023, dibandingkan tahun 2010.
Meningkatnya kasus diabetes pada anak di Indonesia sampai 70 kali lipat ini patut kita waspadai, karena apbila tidak segera ditangani maka akan menjadi kronis.
Tentunya peningkatnya diabetes pada anak di Indonesia ini bukan tanpa sebab, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Seperti asupan gula, gizi seimbang, dan yang utama adalah gen dari orang tua.
Berdasarkan data yang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan bahwa diabetes pada anak, hampir 90 persen adalah diabetes tipe 1 dan sisanya diabetes tipe 2.
"Memang saat ini yang terdata itu hanya segitu dan yang terdata banyak diabetes tipe 1," kata Aman Bhakti dalam media briefing IDAI jelang Hari Diabetes Sedunia, Sabtu (11/11)
Diabetes pada anak, untuk saat ini paling banyak menyerang anak di usia 10-14 tahun dengan persentase 46,23%.
Kemudian, 31,05% pada anak usia 5-9 tahun, 19% anak usia 0-4 tahun, dan 3% sisanya diderita anak usia lebih dari 14 tahun.
Selama ini yang banyak dibahas adalah diabetes tipe 2 atau diabetes melitus. Padahal, ada pula diabetes tipe 1 yang justru kerap dialami oleh anak-anak.
Gejala diabetes yang dialami oleh anak - anak dan usia muda pada dasarnya tidaklah jauh berbeda, pastinya akan berada difase prediabetes.
Untuk penjelasan prediabetes bisa dibaca pada artikel berikut :
