Awal Mula Terbentuknya PROJO, Organisasi Masyarakat Pendukung Jokowi

- 14 Oktober 2023, 16:42 WIB
Rakernas Projo
Rakernas Projo /

Lintas Gunungkidul - Pada hari ini, Sabtu (14/10/2023) Presiden Joko Widodo menghadiri acara Rapat Kerja Nasional VI (RAKERNAS) Projo. Menilik kembali tentang apa dan bagaimana awal mula Projo terbentuk.

Projo adalah organisasi kemasyarakatan pendukung Presiden Indonesia yang ke-7, Joko Widodo. Projo dikenal karena merupakan salah satu relawan darat terbesar dan memiliki status resmi organisasi kemasyarakatan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Awal mula Projo didirikan melalui Kongres I Projo, pada Senin (23/12/2013). Deklaratornya rata-rata adalah kader PDI Perjuangan atau aktivis mahasiswa 1998, diantaranya yaitu Budi Arie Setiadi, Gunawan Wirosaroyo, Suryo Sumpeno, dan beberapa aktivis lainnya. Setelah deklarasi, jaringan Projo langsung dibuat secara nasional.

Strukturnya dibentuk mulai dari pusat, daerah, cabang, hingga ke desa dengan mengandalkan dana swadaya, dengan menganut model aksi massa, advokasi dan berinteraksi langsung dengan rakyat. Sehingga tidak berselang lama setelah Projo didirikan, dalam waktu singkat mampu meraup basis masa yang banyak.

Salah satu yang membuat banyaknya masa projo, karena projo mempunyai ciri khas, yaitu bersifat sukarela, terbuka, sosial, tidak membeda-bedakan ras, suku, agama, golongan, serta latar belakang sosial politik kemasyarakatan.

Setelah terbentuknya Gerakan relawan Jokowi ini, maka dilakukan Kongres Pertama PROJO, pada Sabtu (23/8/2014) di Jakarta. Kongres ini memutuskan untuk mengubah gerakan relawan Jokowi ini menjadi Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS). Sehingga dapat disimpulkan Projo adalah organisasi relawan Jokowi yang mampu bertarnsformasi dari kelompok relawan menjadi Ormas. " Dari kerumunan menjadi barisan politik "

Saat ini ketua umum Projo adalah Budi Arie Setiadi.

Beberapa Tokoh Politik Yang Berperan

Besarnya basis Projo dibeberapa Provinsi tak luput dari peran dari beberapa tokoh politik. Diantaranya yaitu :

Jakarta oleh Karel Sibarani, Dedy Obray, Guntur, dan lainnya.
Jawa Barat oleh Agus Setia Permana dan Soleh. Di Jawa Tengah oleh Gunawan Wirosaroyo dan para tokoh Marhaen dari Wonogiri, Klaten, Boyolali, Kendal, dan lainnya.
Jawa Timur oleh Machdan, Jayus, Eddy Banteng, Handoko, dan lainnya.

Halaman:

Editor: Fauza Mustika Faqih

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x