Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran di Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta

- 22 April 2022, 12:22 WIB
Ilustrati pemandangan dari puncak gunung
Ilustrati pemandangan dari puncak gunung /Dinas Pariwisata Kab. Gunungkidul

PORTAL GUNUNGKIDUL - Kabupaten Gunungkidul memiliki sebuah kawasan wisata yang dapat dikunjungi di Desa Nglanggeran. Objek wisata tersebut merupakan gunung api purba yang dikenal dengan nama Gunung Api Nglanggeran.

Gunung Api Purba Nglanggeran berada di kawasan yang berluas sekitar 48 hektar dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut.

Objek wisata tersebut menawarkan pemandangan alam yang sangat indah di siang dan malam hari. Pada siang hari, wisatawan dapat menikmati pemandangan hijau yang asri di kawasan pegunungan.

Baca Juga: Profil Pantai Sepanjang: Memiliki Garis Pantai Terpanjang di Gunungkidul

Sementara pada malam hari, pengunjung dapat menikmati kerlap-kerlip lampu perkotaan dari ketinggian puncak gunung tersebut.

Di balik indahnya gunung api purba tersebut, terdapat sebuah cerita yang populer dan menjadi legenda di kalangan masyarakat hingga sekarang.

Berikut rangkuman portalgunungkidul.com dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul tentang cerita dan sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran.

Kata Nglanggeran berasal dari bahasa Indonesia yang memiliki arti  melanggar. Hal tersebut sesuai dengan kisah yang populer tentang lokasi wisata di Gunungkidul tersebut.

Baca Juga: Profil Pantai Drini: Paket Wisata Kuliner dan Alam Lengkap di Gunungkidul

Kisah sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran bermula dari pesta syukuran hasil panen masyarakat sekitar. Dalam agenda tersebut, masyarakat mengundang seorang dalang untuk menggelar pertunjukkan wayang kulit.

Namun sebuah insiden terjadi pada momen syukuran tersebut. Warga desa yang ceroboh mencoba merusak wayang milik dalang yang akan digunakan untuk pertunjukkan.

Perbuatan warga tersebut membuat sang dalang marah. Dalang tersebut murka dan mengutuk warga yang mencoba merusak wayangnya menjadi sosok wayang.

Warga yang dikutuk menjadi sosok wayang tersebut dikisahkan dibuang ke wilayah Bukit Nglanggeran.

Baca Juga: Profil Pantai Krakal: Objek Wisata Asri dan Unik di Gunungkidul

Gunung Api Purba Nglanggeran juga pernah dikenal sebagai tempat pertapaan warga. Terdapat sejumlah bebatuan besar yang diyakini masyarakat sebagai bekas lokasi pertapaan.

Selain itu, gunung tersebut juga dipercaya dijaga oleh Kyai Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punokawan dalam kepercayaan yang beredar di masyarakat sekitar.

Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran kerap dimanfaatkan sebagai tempat semedi saat tahun baru Jawa atau hari Jumat Kliwon.

Baca Juga: Ulasan dan Rekomendasi 23 Pantai Eksotis di Gunungkidul

Berdasarkan penelitian, Gunung Api Purba Nglanggeran pernah aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu. Gunung tersebut terbentuk dari gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu.

Gunung Nglanggeran memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi sehingga biasa digunakan sebagai jalur pendakian. Puncak Gunung Nglanggeran dikenal dengan nama Gunung Gedhe.

Lokasi Gunung Gedhe berada pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan dan memiliki luas wilayah 48 hektar. Dari lokasi tersebut, pengunjung dapat melihat keindahan alam dari ketinggian di sekitar gunung.

Baca Juga: Profil Pantai Kukup di Gunungkidul, DI Yogyakarta

Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul dapat singgah sejenak untuk menikmati keindahan Gunung Api Purba Nglanggeran. Objek wisata tersebut berjarak satu jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Kota Yogyakarta.

Sementara dari kawasan Kapanewon Wonosari, lokasi tersebut hanya berjarak sekitar 16 kilometer. Umumnya jarak tersebut dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan berkendara.

Kondisi jalan menuju lokasi wisata berada dalam kondisi yang cukup baik. Berbagai moda transportasi dapat masuk ke wilayah sekitar, termasuk motor, mobil kecil, dan bus besar.

Baca Juga: 3 Perguruan Tinggi Populer di Gunungkidul, DI Yogyakarta

Terdapat berbagai fasilitas yang memadai di sekitar kawasan tersebut. Fasilitas seperti area parkir, toilet, dan pedagang lokal dapat ditemui dengan mudah di sekitar lokasi. ***

Editor: Iqbal Maulana

Sumber: Dinas Pariwisata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah