Network
PORTAL GUNUNGKIDUL - Sepakbola terus berkembang di era modern ini. Bukan hanya di sisi manajemen saja, namun di sisi permainan dan peran masing-masing pemain mengalami perubahan atau evolusi.
Salah satunya adalah peran fullback. Pada masa lalu, peran fullback ini lebih difokuskan untuk bertahan dengan sesekali melakukan serangan.
Seiring perkembangan jaman, peran fullback terjadi proses evolusi dimana mereka berani untuk melakukan overlapping hingga ke lini depan. Tidak jarang mereka ikut andil dalam mencetak gol.
Pada akhir tahun 90-an dan awal 2000-an, bek-bek ternama seperti Cafu, Serginho dari AC Milan lalu ada Maicon hingga Javier Zanetti tidak jarang melakukan serangan. Bahkan tidak jarang pula mereka mampu mencetak gol yang cukup indah.
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Temperatur Mesin Mobil Naik Tiba-tiba, Resiko Overheat
Proses evolusi fullback terus terjadi. Bahkan sekarang ini tugasnya bukan hanya bertahan dan membantu menyerang di sisi sayap saja.
Di formasi-formasi sekarang ini, peran fullback kembali berubah. Tidak jarang bek-bek sayap akan berubah menjadi playmaker.
Dimana posisi playmaker identik dengan nomor 10 alias berada di belakang striker. Meski identik dengan posisi 10, akan tetapi fullback ini tidak berada persis di belakang striker.
Peran baru ini membuat fullback ikut andil di dalam proses permainan dan mengatur tempo. Salah satu contohnya adalah Trent Alexander Arnold.
Pemain brilian yang ditemukan oleh Jurgen Klopp ini mampu menjelma menjadi playmaker yang cukup penting di skuat The Kop. Assist yang dicetak oleh Arnold bahkan menjadi salah satu assist terbanyak di skuat Liverpool.
