Network
PORTAL GUNUNGKIDUL - Pemain muda Inggris, Mason Mount menjadi salah satu pilihan utama Thomas Tuchel di lini tengah Chelsea sejak bergabungnya manajer asal Jerman tersebut bersama The Blues.
Pilihan Tuchel tersebut bukan tanpa alasan, pemain berusia 23 tahun tersebut terbukti menjadi salah satu pemain paling fleksibel di lini tengah Chelsea.
Ia dapat bermain dengan baik sebagai di belakang penyerang utama, gelandang sayap, ataupun gelandang tengah untuk menjaga aliran bola.
Baca Juga: Gol Telat Pulisic Jauhkan Chelsea dari Arsenal
Mason Mount merupakan hasil didikan akademi Chelsea yang berhasil menembus tim utama. Ia bergabung bersama akademi Chelsea sejak usia enam tahun pada tahun 2005.
Mount berhasil menembus tim utama pada musim kompetisi 2019/2020. Debutnya dijalani saat Chelsea berhadapan dengan Manchester United di Premier League.
Ia menjalani laga debutnya di bawah asuhan Frank Lampard yang saat itu menjabat sebagai manajer The Blues. Sejak debutnya, Mount menjadi salah satu pilihan utama Lampard selama menahkodai Chelsea.
Baca Juga: Profil Kevin De Bruyne: Dibuang Chelsea Jadi Bintang Manchester City
Kebijakan Lampard tersebut menuai banyak kecaman penggemar. Khususnya saat Mason Mount tetap dijadikan pilihan ketika performanya tidak maksimal. Sejumlah penggemar juga menjuluki Mason Mount sebagai anak emas Lampard.
